IST
Valentino Rossi di atas Ducati Desmosedici
BIODATA
Nama : Valentino Rossi
Lahir : Urbino, 16 Februari 1979
Kebangsaan : Italia
Tinggi/Berat : 180cm/69kg
Karier :
1. Go-kart pertama (1985)
2. Peringkat 12 Italian 125cc Sport Production championship dengan motor Cagiva (1993)
3. Juara Italian 125cc Sport Production dengan motor Cagiva (1994)
4. Juara nasional Italia 125cc2
5. Debut di GP Malaysia 125cc Aprilia Scuderia AGV (1996)
6. Juara dunia 125cc termuda ke-2 Aprilia Nastro Azzuro Team.
7. Menjadi juara dunia 250cc termuda dengan mengendarai Aprilia untuk tim Aprilia Grand Prix Racing,
Posisi pertama di kejuaraan dengan 309 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Italia, Catalunya, Inggris, Jerman, Ceko, Australia, Afrika Selatan, dan Brazil (1999)
8. Naik kelas lagi ke 500cc mengendarai Honda untuk tim Nastro Azzuro Team, Posisi kedua di kejuaraan dengan 209 poin, 2 kali menang di Inggris dan Brazil (2000)
9. Merebut gelar juara dunia 500cc Honda Nastro Azzuro Team
10. Memenangi Moto GP World Championship Honda RC211V untuk tim Repsol Honda Team
11. Memenangi gelar juaranya yang kedua di Moto GP World Championship bersama Repsol Honda Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 357 poin, koleksi 9 kemenangan di Jepang, Spanyol, Italia, Ceko, Portugal, Rio, Malaysia, Australia, dan Valencia (2003)
12. Pindah ke Gauloises Fortuna Yamaha mengendarai YZR-M1 dan kembali memenangi Moto GP World Championship, Posisi pertama di kejuaraan dengan 304 poin, 9 kemenangan di Afrika Selatan, Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Portugal, Malaysia, Australia, dan Valencia (2004)
13. Memenangi gelar juara dunia yang kedua untuk Gauloises Fortuna Yamaha Team, Posisi pertama di kejuaraan hingga di Malaysia dengan 281 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Cina, Perancis, Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Jerman, dan Ceko (2005)
Lahir : Urbino, 16 Februari 1979
Kebangsaan : Italia
Tinggi/Berat : 180cm/69kg
Karier :
1. Go-kart pertama (1985)
2. Peringkat 12 Italian 125cc Sport Production championship dengan motor Cagiva (1993)
3. Juara Italian 125cc Sport Production dengan motor Cagiva (1994)
4. Juara nasional Italia 125cc2
5. Debut di GP Malaysia 125cc Aprilia Scuderia AGV (1996)
6. Juara dunia 125cc termuda ke-2 Aprilia Nastro Azzuro Team.
7. Menjadi juara dunia 250cc termuda dengan mengendarai Aprilia untuk tim Aprilia Grand Prix Racing,
Posisi pertama di kejuaraan dengan 309 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Italia, Catalunya, Inggris, Jerman, Ceko, Australia, Afrika Selatan, dan Brazil (1999)
8. Naik kelas lagi ke 500cc mengendarai Honda untuk tim Nastro Azzuro Team, Posisi kedua di kejuaraan dengan 209 poin, 2 kali menang di Inggris dan Brazil (2000)
9. Merebut gelar juara dunia 500cc Honda Nastro Azzuro Team
10. Memenangi Moto GP World Championship Honda RC211V untuk tim Repsol Honda Team
11. Memenangi gelar juaranya yang kedua di Moto GP World Championship bersama Repsol Honda Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 357 poin, koleksi 9 kemenangan di Jepang, Spanyol, Italia, Ceko, Portugal, Rio, Malaysia, Australia, dan Valencia (2003)
12. Pindah ke Gauloises Fortuna Yamaha mengendarai YZR-M1 dan kembali memenangi Moto GP World Championship, Posisi pertama di kejuaraan dengan 304 poin, 9 kemenangan di Afrika Selatan, Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Portugal, Malaysia, Australia, dan Valencia (2004)
13. Memenangi gelar juara dunia yang kedua untuk Gauloises Fortuna Yamaha Team, Posisi pertama di kejuaraan hingga di Malaysia dengan 281 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Cina, Perancis, Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Jerman, dan Ceko (2005)
Pun begitu, tak satu pun meragukan jika VR 46 akan mampu bangkit dan secara kompetitif bisa menjuarai musim depan apalagi sampai turun pamor seperti yang terjadi pada legenda hidup MotoGp Max Biaggi yang tersisih sejak tak mampu mengalahkan dominasi Michael Doohan.
Apa kehebatan The Doctor hingga ia begitu menakutkan di trek dan tetap menjadi pilihan dalam bursa juara MotoGP musim depan? Apa karena skill membalap yang hebat? Tidak juga! Dalam era kompetitif sekarang ini, banyak pebalap yang juga memiliki kepandaian mengendalikan kuda besi serta intelegensia yang tinggi dalam memperhitungkan kondisi trek.
Keberanian dan aksi nekat? Itu pun sama, tengok aksi Lorenzo yang juga sama berani dengan Rossi. Lalu apa yang menjadikan Rossi begitu spesial?
Petinggi Ducati, Filippo Preziosi sedikit mengungkap mengapa Rossi menjadi pebalap spesial di tengah taburan bintang-bintang muda. Ducati, team Rossi bernanung di musim depan, tak hanya membutuhkan pebalap yang jago bin nekat. Mereka sudah memiliki itu dan secara mudah bisa mendapatkan sosok pebalap seperti itu. Stoner contohnya.
Tapi mereka butuh Rossi, seorang pebalap yang juga bisa jadi ilmuan. Saran-saran teknis dari Rossi, tak hanya bisa membuat sebuah motor melesat kencang di atas trek, tapi secara komprehensif mampu membawa sebuah tim ke arah pengembangan mesin yang lebih mumpuni.
Itu jua yang membuat sejatinya tim-tim eks-Rossi, seperti Honda dan Yamaha, seolah enggan melepas The Doctor. Masukan dari Rossi membuat tim akan lebih kompetitif tak hanya dalam hal settingan mesin, namun juga teknologi pengembangan motor ke depan.
"Dia sudah memberikan kepada kami banyak informasi yang sangat presisi dan sekarang kami bakal menggunakannya," ujar Preziosi.
Maka Ducati tak ragu untuk berevolusi atas saran dari Rossi. Mereka mau berubah demi Rossi. Tak hanya untuk musim ini saja pastinya, namun untuk pengembangan motor di musim-musim berikutnya.
"Keputusan yang akan diambil dibuat berdasarkan analisa data secara mendalam, setelah mempelajari semua hasil tes. Yang pasti, Valentino harus membalap seperti Valentino! Kami sadar, kami harus melakukan perbaikan pada motor supaya bisa mencapai apa yang diinginkan," tambahnya lagi.
Tampaknya, kelebihan Rossi ini yang jarang dimiliki oleh pebalap lainnya. Rossi tak hanya sekedar menunggang lalu melesat kencang. Ibarat joki, ia tahu kondisi apa yang tepat untuk kuda besinya.
Maka pantaslah ia menjuluki diri sebagai The Doctor. Ia memang menyukai ide sebagi illmuwan gila dan melakukan eksperimen edan. Julukan itu makin pas saat ia pertama kali meraih gelar juara dunia di kelas 500 cc pada saat itu.
”Di balap berkelas tinggi seperti ini kita tidak butuh superhero. Yang kita perlukan cuma tenang, kalem, dan pemikir seperti dokter,” ucapnya, satu lagi kelebihan The Doctor yang membuatnya layak mendapat label spesial. (*)
Penghargaan :
1. Gelar Juara Dunia 125cc (1997)
2. Gelar Juara Dunia 250cc (1999)
3. Gelar Juara Dunia 500cc (2001)
4. Gelar Juara Dunia Moto GP (2002)
5. Gelar Juara Dunia Moto GP (2003)
6. Gelar Juara Dunia Moto GP (2004)
7. Gelar Juara Dunia Moto GP (2005)
No comments:
Post a Comment